Fakta Desa, International - Serangan udara Israel di kompleks sekolah Kota Gaza yang menampung keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi menewaskan sekitar 100 orang, kata Layanan Darurat Sipil Gaza pada hari Sabtu, 10/08/2024
Dari lokasi kejadian menunjukkan potongan-potongan tubuh berserakan di antara puing-puing dan lebih banyak lagi mayat yang dibawa pergi dan ditutupi selimut. Kaleng-kaleng makanan kosong tergeletak di genangan darah, dan kasur-kasur yang terbakar serta boneka anak-anak tergeletak di reruntuhan.
Serangan Israel tersebut menuai kecaman dari negara-negara Arab, Turki, Prancis, Inggris, dan Uni Eropa serta ungkapan keprihatinan yang mendalam dari AS, yang telah bekerja sama dengan para mitra untuk mencegah konflik Gaza yang telah berlangsung selama 10 bulan meningkat menjadi perang regional.
"Lagi-lagi terlalu banyak warga sipil yang terbunuh," kata Wakil Presiden AS Kamala Harris, selama kunjungan kampanye di Phoenix ketika ditanya tentang reaksinya terhadap serangan Kota Gaza yang di kutip dari Rueters
Mengulangi seruan AS, Harris, kandidat presiden dari Partai Demokrat yang mencalonkan diri pada pemilihan umum November, mengatakan kepada wartawan: "Kita perlu kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata."
Layanan Darurat Sipil Gaza, yang memiliki catatan kredibel dalam menyatakan jumlah korban, dan kantor media pemerintah yang dikelola Hamas mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa kompleks tersebut telah diserang saat penghuninya sedang melaksanakan salat subuh.
Wartawan : Tim Fakta Desa
Narasumber : Reuters
Pimpinan Redaksi : Arry Kurniawan
Redaksi Pelaksana : Idrus Rosyid